Minggu, 23 Desember 2012

10 Ribu Anak Palestina Berlomba Menghafal Al-Quran Dalam Sebulan




Gaza – PIP: Subhanallah. 10 ribu pelajar Palestina di Jalur Gaza gegap gempita dalam kompetisi menghafal Al-Quran dalam kegiatan bertajuk “mukhayyam setia menjadi pejuang Al-Quran” yang diadakan oleh Dinas Wakaf dan Agama Palestina dengan tujuan menghafal Al-Quran selama sebulan saja di seluruh jenjang pendidikan.

Kegiatan ini dalam rangka mengisi liburan panjang tahunan dengan tujuan pendidikan agama di kalangan pelajar di berbagai umur.

Ketua Umum untuk Hafalan Al-Qura, Dr. Walid Uwaidah menegaskan, program ini sebagai kelanjutan program yang sudah ada di tahun-tahun sebelumnya dalam mencetak generasi pembawa Al-Quran di hati dan akal mereka.

Acara ini terdiri dari program menghafal dan mengulang hafalan dan penghafalan Al-Quran secara talqin juz Amma untuk usia 6-10 tahun.

Dewan Hufadl

Dinas Wakaf dan Urusan Agama Palestina juga memiliki dewan penghafal Al-Quran yang menampung dan memberdayakan untuk menjadi imam di masjid-masjid dengan suara mereka yang indah. Dewan ini ada di Masjid Umar Raya di kota Gaza.

Kemah ini untuk membentuk generasi yang menghafal Al-Quran dan memiliki akhlak yang mulia dan identitas islami serta ilmu-ilmu syariat.

Ketua penyelenggara perkemahan ini, Asad Mushtaha menegaskan ada 20 kemah dibuat di sejumlah wilayah. Pembagian kemah ini disesuaikan dengan tingkat dan program yang dimiliki dari menghafal 3 juz dalam sebulan hingga 30 juz penuh. Ia menegaskan bahwa kendala yang dihadapi biasa oleh pelajar adalah karena mereka harus bekerja juga mencari nafkah. (bsyr)

Mereka Masuk Islam 06

Nicolas Anelka Temukan Kedamaian Setelah Masuk Islam 
Nicolas Anelka. Striker klub Liga Super Cina, Shanghai Shenhua itu lahir di Versailles, Prancis, pada 14 Maret 1979.

Banyak orang mengira dulunya Nicolas Anelka adalah seorang Kristiani. Padahal waktu itu ia tidak mempercayai keberadaan Tuhan alias atheis. Namun saat menjadi atheis itulah Nicolas Anelka banyak bergaul dengan temannya dari keluarga Muslim. Dari sana ia mulai tertarik dengan Islam.

“Saya menjadi ‘seorang Muslim’ sejak saya berusia 16 tahun,” kata Anelka menjelaskan perasaannya kepada majalah Super yang berbasis di Arab Saudi. Namun secara resmi, mantan bomber Chelsea itu mengikrarkan dua kalimat syahadat pada 2004 di Uni Emirat Arab. Sejak saat itu, Nicolas Anelka memiliki nama Muslim Abdul–Salam Bilal.

Saat diwawancarai FourFourTwo, striker yang mengantarkan Prancis merengkur tropi Piala Eropa 2000 ini mengungkapkan bahwa ia memilih Islam karena agama itu sesuai dengan hati nuraninya. Cara hidup yang dituntunkan Islam membawa kedamaian bagi jiwa Anelka.

“Saya merasa nyaman dan tenang dengan agama dan hidup saya hari ini,” ujar Anelka.

Memeluk Islam mengubah hidup Anelka menjadi positif dan bermakna. Islam menuntunnya pada ketenangan, sekaligus membuatnya bertindak bijaksana.

Anelka juga menegaskan, Islam adalah sumber kekuatan dalam dan di luar lapangan.

“Saya memiliki karier yang sulit, saya kemudian memutuskan untuk menemukan kedamaian. Dan, akhirnya saya menemukan Islam," tegas pemain sekaligus pelatih Shanghai Shenhua itu. [IK/Rpb/bsb]

Mereka Masuk Islam 05

Calon Guru Agama Katolik Masuk Islam, Seketika Malu Tak Tutup Aurat
Namanya Lia Rojas. Wanita asal Dallas, Texas ini memeluk Katolik sejak kecil. Satu setengah tahun lalu ia adalah calon guru agama Katolik yang mempersiapkan diri mengajar muridnya dengan memperdalam pengetahuan agama. Hampir setahun ia menyiapkan diri, tiba-tiba ia berubah 180 derajat dengan memeluk Islam, enam bulan yang lalu. Subhaanallah...

Rojas saat itu tengah mempersiapkan dirinya menjadi guru agama Katolik yang profesional. Ia ingin murid-muridnya nanti menyukai pelajaran yang ia berikan. Diantara materi yang ia persiapkan adalah "Mengapa Katolik." Untuk itu, Rojas juga sedikit banyak menyempatkan diri mengetahui Islam sebagai perbandingan.

Rojas yang akrab dengan teman-temannya, menceritakan persiapannya untuk memegang kelas agama. Rojas tidak sadar bahwa sebagian temannya adalah Muslim. “Saya punya beberapa teman Muslim tapi saya tidak tahu mereka adalah Muslim. Saya memberitahu mereka tentang kelas saya dan bagaimana saya sedang belajar tentang Islam,” ujar Rojas.

Mendengar cerita Rojas, temannya yang Muslim memberinya terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Inggris. Rojas tertarik mempelajarinya. Selama waktu delapan bulan itu, ia justru lebih banyak mempelajari Islam dibanding mendalami agama Katolik.

Rojas mulai mendapatkan hidayah dengan cara yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. Sejak saat itu, ia tak lagi pergi ke gereja. Ia malah membatalkan mengajar kelas Katolik. Ia malah tertarik untuk mengunjungi masjid. Mempelajari Islam juga dilakukannya melalui internet.

Setelah masuk Islam, Rojas menyadari kekeliruannya selama 40 tahun hidupnya.

“Sebelumnya kita berdoa kepada Maria atau Yesus untuk menolong kita. Aku berumur 40 tahun dan aku nyaris tidak menyadarinya (kesalahan dalam berdoa),” ujar Rojas.

Rojas kini juga menyadari Maria adalah ibu dari Yesus Kristus, tapi Maria bukanlah ibu dari Tuhan. “Aku hanya tidak bisa percaya bahwa selama ini aku begitu buta,” katanya.

Saat mengucapkan syahadat adalah saat yang paling luar biasa bagi Rojas. “Sangat istimewa. Itu sangat luar biasa,” ujarnya.

Saat mengucapkan syahadat itu Rojas masih berpakaian seperti wanita Barat pada umumnya. Ia masih mengenakan celana pendek dan thank top.

Islam yang baru dipeluknya seketika men-shibghah hatinya. Ketika hendak turun dari mobil untuk berbelanja, Rojas memandang kakinya yang masih terbuka. Tiba-tiba ia merasa begitu malu. Ia bahkan tak kuasa untuk keluar dari mobil, kakinya terasa kaku.

“Saya pulang ke rumah dan menangis,” itulah awal mula Rojas mulai berkenalan dengan jilbab. Rojas kemudian mengenakan jilbab, hingga kini. [AN/Rpb]

Mereka Masuk Islam 04

Profesor Inggris David Roy Woelke Masuk Islam

Allahu akbar!
Islam takkan mungkin bisa dibendung. Jika Allah menghendaki, strategi apapun tidak akan bisa menghalangi hidayah Allah, termasuk, upaya menjelekkan Islam melalui media. David Roy Woelke, seorang profesor Inggris asal Kanada, justru tertarik untuk mempelajari Islam karena penggambaran negatif media barat terhadap agama langit itu.

Setelah mempelajari Islam dan Al-Qur'an, David akhirnya mantap mengikrarkan dua kalimat syahadat. Ia pun kini memiliki nama Islam; Dawud.

"Ketika saya datang ke Arab Saudi, saya menyadari media barat telah keliru menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan dan terorisme," kata profesor yang kini telah menjadi Muslim itu, seperti dikutip onislam.net, Senin (2/4).

Dawud mengatakan, Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam. Apa yang diberitakan dunia barat tentang Islam banyak terdistorsi.

"Saya banyak mencari tahu tentang agama ini. Semakin dalam saya pelajari tentang Islam, saya merasa Allah SWT membimbing saya untuk menuju jalan yang benar. Itu sebabnya, saya memutuskan untuk memeluk Islam," imbuhnya.

Sebagai Muslim, Dawud ingin terus mempelajari Islam agar pemahamannya semakin dalam dan menjadikannya semakin dekat dengan Allah. "Sekarang saya terus melakukan pendekatan pada Allah," ujarnya.

Dawud sangat bahagia dengan keislamannya. Keputusannya untuk masuk Islam ternyata telah dinanti para koleganya.

"Teman-teman saya yang muslim mendorong saya untuk menerima Islam sebagai agama saya. Bahkan seorang penjual pizza berkata pada saya bahwa dirinya tak sabar menantikan saya menjadi seorang muslim," tambahnya.

Asisten Sekjen Organisasi yang mempromosikan Pemahaman dan Koeksistensi antara budaya dunia (WAMY), Mohammad Badahdah mengatakan ribuan laki-laki dan perempuan berpendidikan seperti Dawud datang memeluk Islam setiap tahunnya.

"Karena itu, literatur dalam bahasa Inggris perlu diperbanyak. Saya percaya, Islam akan menarik minat orang-orang seperti (Dawud) Woelke," ujar Badahdah. [IK/Rpb]

Kiamat; Antara Keimanan dan Ramalan

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Kapankah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui”. (QS Al-A’raf : 187)

Di awal tahun 2012, kita dihebohkan dengan beberapa pernyataan yang mensigtimasi akan terjadinya kiamat pada tanggal 21 Desember 2012. Para pakar-pun angkat bicara mengenai hal tersebut. Prediksi awal yang dibangun berdasarkan ramalan Suku Maya tersebut seolah diiyakan oleh beberapa pakar dengan mengemukakan argument ilmiah bahwa Planet Nibiru akan menghantam Bumi di tahun 2012 ini.

Dalam ajaran Islam, Kiamat merupakan bagian dari fenomena dahsyat yang harus diimani oleh orang-orang mu’min. Mengimaninya adalah sebuah kewajiban, karena Iman kepada hari akahir bagian dari rukun Iman yang enam. Menafikannya merupakan bentuk kekufuran kepada Allah Swt.

Banyak ayat yang menyatakan bahwa kita sebagai orang yang beriman harus beriman kepada hari akhir tersebut. Bahkan, tidak sedikit ayat yang menyatakan keimanan terhadap hari akhir tersebut selalu disandingkan setelah pengungkapan akan keberimanan kepada Allah Swt.

Kiamat pasti terjadi. Akan tetapi kapan ia terjadi, tidak ada yang tahu, bahkan Rasulullah SAW pun tidak mengetahuinya. Dalam sebuah riwayat, yang kita kenal dengan hadits Jibril diriwayatkan bahwa malaikat Jibril datang kepada Nabi dan bertanya tentang Iman, Islam, Ihsan serta kapan terjadinya Kiamat (Mata as Sa’ah ?), Sang Baginda Rasulullah Saw pun menjawab: “Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui dari yang bertanya”

Selanjutnya, Rasulullah mengemukakan: “Aku hanya akan memberitahu kamu tentang tanda-tandanya saja, yaitu apabila seorang hamba telah melahirkan tuannya dan apabila para pengembala unta saling belomba-lomba dalam meninggikan bangunan, kemdian Nabi membacakan ayat, (Innallaha ‘indahu ‘ilmus sa’ah [QS Luqman : 34]”) (H.R. Bukhari : 50).

Sebagai orang yang beriman, kewajiban kita hanyalah mengimani bahwa kiamat itu pasti terjadi, karenanya kita juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Hal tersebut tercermin dalam QS Al-Hasyr : 18.

Cukuplah bagi kita meyakini, bahwa kegelisahan orang-orang Barat yang memvisualisasikan tentang kiamat merupakan gambaran akan kegelisahan mereka akan keyakinan fitrawi tentang akhir zaman. Karena secara naluriah dan ilmiah, mereka meyakini bahwa dunia serta alam semesta ini suatu saat akan mengalami kehancuran.

Disinilah letak perbedaan antara orang beriman dengan orang kafir dalam mensikapi kiamat. Ketika orang beriman mengimani dan mempersiapkan diri, sementara orang kafir bersikap resah, gelisah dan panik.

Dalam Al-Qur’an, kiamat disebut dengan beberapa nama. Seperti : Yawm al-Akhīr (Hari Akhir), Yawm al-Dīn (Hari agama), Yawm al-Faṣl (Hari keputusan), Yawm al-Ḥisāb (Hari Perhitungan), Yawm al-Ba’ats (Hari Kebangkitan), As-Sa’ah (Suatu waktu yang pasti terjadi), al-Qāri’ah (Bencana yang menggetarkan), al-Ghāsyiah (Bencana yang tak tertahankan), al-Hāqqah (Kebenaran besar), al-Wāqi’ah (Peristiwa besar) dan sebagainya.

Penamaan tersebut Allah Swt sampaikan untuk menggambarkan dahsyatnya hari kiamat. Sehingga bagi orang yang beriman akan memilih untuk sibuk beramal shaleh sebagai tanda persiapan mereka menuju Negeri Akhirat, ketimbang mengurusi kapan waktu terjadinya kiamat. Karena kiamat adalah sesuatu yang pasti terjadi.

Kedahsyatan hari Kiamat, Allah Swt sampaikan salahsatunya lewat alur ayat indah dalam surat Al Qari’ah.

“Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?, Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan” (QS Al-Qari’ah : 1-5)

Bahkan dalam surat Al Hajj, Allah Swt lebih lanjut mengingatkan kita akan dahsyatnya hari kiamat tersebut.

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” (QS Al-Hajj : 1-2).

Rentetan ayat-ayat kiamat merupakan rentetan ayat-ayat keimanan terhadapnya, betapa Allah Swt telah memberikan Tandzir (peringatan) kepada umat manusia, dimana hidup dan kehidupannya tidaklah abadi. Ada masa dimana semua akan hancur dan kembali kepada-Nya. Hal tersebut jelas memuat substansi keimanan. Bahwa kiamat sesuatu yang pasti terjadi.

Dalam persfektif Islam, sebuah kebenaran diyakini kebenarannya karena dibangun atas dasar ilmu. Ilmu yang diyakini kebenarannya tak hanya di ukur secara empiris semata. Melainkan juga berdasarkan tuntunan wahyu. Karenanya, dalam meyakini sesuatu Islam mengukur keyakinan dalam tiga tahapan:

Pertama, ‘Ilmul Yaqin; meyakini sesuatu berdasarkan Ilmu. Ilmu yang benar-benar jelas kebenaran itu tersampaikan lewat bimbingan wahyu. Seorang yang beriman kepada Allah Swt serta kepada rukun Iman yang lain akan meyakini kebenaran sesuatu berdasarkan Ilmu (wahyu) tersebut. Seperti kita meyakini hari kiamat, kita yakin akan terjadinya kiamat berdasarkan Ilmu yang dikhabarkan Allah Swt lewat Al Qur’an serta petunjuk Nabi Muhammad Saw lewat sunnah (hadits) beliau.

Kedua, ‘Ainul Yaqin; meyakini sesuatu berdasarkan indera penglihatan. Kita yakin akan terjadinya kiamat, dengan melihat fenomena-fenomena bencana alam yang terjadi. Bahwa bumi dan alam ini tidak selamanya kondusif. Karenanya, lahirlah istilah Qiyamat al Shugra dan Qiyamat al Kubra. Keyakinan yang dibangun berdasarkan indera penglihatan tersebut akan menambah keyakinan bagi orang-orang yang berakal.

Ketiga, Haqqul Yaqin; meyakini sesuatu setelah kita benar-benar merasakan hal tersebut. Hal ini terjadi bagi orang-orang yang lengah akan peringatan Allah Swt. Mereka meyakini kebenaran kiamat setelah hal itu terjadi. Seperti gambaran orang-orang lengah dalam Al Qur’an, tepatnya dalam surat Al Zalzalah.

Oleh karena itu, pada dasarnya manusia tidak perlu menyibukan diri dengan segala prediksi dan ramalan tentang waktu terjadinya kiamat. Karena itu bukan urusan manusia. Hanya Allah lah yang tahu kapan kiamat akan terjadi. Rasulullah SAW sekalipun tidak mengetahuinya, beliau hanya mengingatkan kita dengan tanda-tanda akan terjadinya kiamat. Karenanya bagi orang yang beriman, dia akan memilih menyibukan diri dengan beragam amal shaleh sebagai tanda persiapannya akan keyakinan hari kiamat, ketimbang menyibukkan diri dengan meramalkannya yang jelas-jelas merupakan amal salah. [] Wallahu a’lam

Ulama Pakistan Buktikan Rasulullah Bukan Pedofilia

Ulama Pakistan Buktikan Rasulullah Bukan Pedofilia
Di mata pembenci Islam, Nabi Muhammad SAW adalah sosok pria hidung belang yang memiliki kelainan seks kepada anak di bawah umur (pedofilia), ketika menikahi Aisyah ra, bocah perempuan berusia sembilan tahun. Namun, seorang ulama Pakistan, Hakim Niyaz Ahmad mementahkan teori para pembenci Islam kepada Rasulullah SAW tersebut. Dalam bukunya 'Kebenaran Usia Aisyah', Hakim menegaskan Aisyah ra sudah berusia 19 tahun ketika dipinang Rasulullah SAW. "Kebanyakan sumber, terutama Abu Naim al-Isfahani, mengatakan Asma berusia 27 tahun ketika hijrah ke Madinah. Artinya, Aisyah ra saat itu setidaknya sudah berusia 17 tahun," tulis Hakim, seperti dinukil dari Bikyamasr.com, Ahad (9/12). Asma tak lain adalah kakak Aisyah ra. Sejumlah ulama seperti Mishkat al-Masabih, Al-Bidaya wa'lNihaya, Siyar a'lam al-Nubala, dan al-Isti'ab menyimpulkan perbedaan usia Asma dengan Aisyah ra sekitar sepuluh tahun. Sedangkan Asma diperkirakan meninggal dunia di usia seratus tahun pada 73 Hijriyah. Artinya, Asma lahir tahun 27 Sebelum Hijriyah, sementara Aisyah lahir pada 17 Sebelum Hijriyah. Pernikahan Rasulullah SAW dengan Aisyah ra terjadi sekitar 2 Hijriyah. Artinya, Aisyah ra berumah tangga dengan Rasulullah SAW pada usia 19 hingga 20 tahun. Hakim menyebut, penemuannya itu menggugurkan sejumlah hadits yang menyebut putri Abu Bakar al-Siddiq itu menikah dengan Rasulullah ketika berusia sembilan tahun, seperti diriwayatkan Hisyam Urwa. Hakim berpendapat, penuturan Hisyam kurang shahih. Meski secara umum Hisyam adalah orang yang bisa diandalkan, namun ketika itu usianya sudah menginjak 84 tahun, sehingga para ulama Madinah ketika itu sudah kurang mempercayai lantaran ingatannya mulai melemah. Apalagi kebanyakan dari sumber hadist Hisyam sudah meninggal, sehingga sulit membuktikan ucapannya. Ketika Hisyah meriwayatkan hadist sekitar tahun 145 Hijriyah atau 140 tahun setelah Rasulullah SAW menikahi Aisyah ra. Hakim menyimpulkan Aisyah ra memang sudah menginjak usia siap menikah. Teorinya itu berdasarkan hasil penelusuran berbagai dokumen agama dan sejarah. Lebih jauh Hakim menjelaskan sebelum dinikahi Rasulullah SAW, Aisyah sebenarnya sudah bertunangan dengan Jubair bin Mutam. Tapi keluarga Jubair, khususnya sang ayah yang seorang pemimpin Quraish, memutuskan pertunangan tersebut lantaran tidak terima calon menantunya masuk Islam. Sebelumnya Abu Bakar yang sudah memeluk Islam, berunding dengan keluarga Jubair dan bermaksud memutuskan ikatan pertunangan Aisyah dengan Jubair. Setelah kedua keluarga sepakat memutuskan tali pertunangan, baru Rasulullah SAW melamar Aisyah. Fakta Abu Bakar bisa bernegosiasi untuk memutuskan tali pertuangan, menjadi bukti jika Aisyah adalah perempuan dewasa dan sudah siap menikah.

URUT-URUTAN TURUNNYA AL QUR'AN

BERIKUT INI ADALAH URUT-URUTAN TURUNNYA AL QUR'AN,
DIMULAI DARI URUTAN TURUN,NO SURAT,NAMA SURAT,JUMLAH AYAT DAN TEMPAT TURUNNYA SURAT .

1-- 96----- Al-'Alaq---------- 19------ Makkiyah
2--- 68---- Al-Qalam--------- 52 ------Makkiyah
3
----73--- Al-Muzzammil---- 20 ------Makkiyah
4--- 74---- Al-Muddatstsir--- 56------ Makkiyah
5--- 1----- Al-Faatihah -------7------- Makkiyah
6--- 111-- Al-lahab----------- 5------- Makkiyah
7 ---81 ---At-Takwiir-------- 29 ------Makkiyah
8--- 87 ---Al-A'laa -----------19 ------Makkiyah
9--- 92--- Al-Lail------------- 21------ Makkiyah
10-- 89--- Al-Fajr----------- 30------ Makkiyah
11-- 93 ---Adh-Duhaa ------11 ------Makkiyah
12-- 94-- Al-insyirah-------- 8------- Makkiyah
13 --103-- Al-'Ashr ----------3------- Makkiyah
14--- 100--- Al-'Aadiyaat ----11----- Makkiyah
15--- 108-- Al-Kautsar -------3------ Makkiyah
16-- 102--- At-Takaatsur---- 8------ Makkiyah
17-- 107--- Al-Maa'uun------ 7------ Makkiyah
18-- 109-- Al-Kaafiruun------ 6 ------Makkiyah
19--- 105-- Al-Fiil------------ 5------- Makkiyah
20 --113-- Al-Falaq------- ---5------- Makkiyah
21-- 114-- An-Naas ----------6 --------Makkiyah
22-- 112 --Al-Ikhlas ----------4 -------Makkiyah
23 --53 ---An-Najm--------- 62 ------Makkiyah
24 --80--- Abasa ------------42------ Makkiyah
25-- 97--- Al-Qadr---------- 5------- Makkiyah
26-- 91--- Asy-Syams ------15----- Makkiyah
27-- 85--- Al-Buruuj-------- 22----- Makkiyah
28 --95--- At-Tiin------------ 8------ Makkiyah
29-- 106- Quraisy----------- 4 ------Makkiyah
30-- 101-- Al-Qaari'ah----- 11----- Makkiyah
31-- 75--- Al-Qiyaamah---- 40----- Makkiyah
32 --104-- Al-Humazah------ 9-------- Makkiyah
33 --77-- Al-Mursalaat------ 50------ Makkiyah
34-- 50-- Qaaf--------------- 45 -------Makkiyah
35 --90 --Al-Balad-------- ---20 -------Makkiyah
36-- 86 --Ath-Thaariq------- 17 -------Makkiyah
37-- 54-- Al-Qamar---------- 55-------- Makkiyah
38-- 38-- Shaad-------------- 88------ Makkiyah
39-- 7 ---Al-A'raaf -----------206----- Makkiyah
40-- 72-- Al-Jin-------------- 28------ Makkiyah
41-- 36--- Yaasiin----------- 83------- Makkiyah
42-- 25-- Al-Furqaan------- 77------ Makkiyah
43-- 35 --Faathir----------- 45------ Makkiyah
44-- 19-- Maryam--------- 98------ Makkiyah
45-- 20-- Thaahaa --------135---- Makkiyah
46-- 56-- Al-Waaqi'ah----- 96------ Makkiyah
47-- 26 --Asy-Syu'araa'--- 227--- Makkiyah
48-- 27-- An-Naml--------- 93------ Makkiyah
49---28--- Al-Qashash--- 88 ------Makkiyah
50-- 17---- Al-Israa' ------111------ Makkiyah
51-- 10 ---Yunus---------- 109 -----Makkiyah
52-- 11--- Huud---------- 123 ------Makkiyah
53-- 12--- Yusuf ----------111----- Makkiyah
54-- 15--- Al-Hijr--------- 99 ------Makkiyah
55-- 6---- Al-An'am ------165------ Makkiyah
56-- 37 --Ash-Shaaffat--- 182----- Makkiyah
57-- 31-- Luqman-------- 34------- Makkiyah
58-- 34 --Saba ' ----------54 ------Makkiyah
59 --39 --Az-Zumar------ 75------ Makkiyah
60-- 40 --Al-Mu'min----- 85------ Makkiyah
61 --41--- Fushshilat---- 54------ Makkiyah
62-- 42--- Asy-Syuura ---53 -----Makkiyah
63-- 43--- Az-Zukhruf--- 89------ Makkiyah
64-- 44--- Ad-Dukhaan-- 59 -----Makkiyah
65-- 45--- Al-Jatsiyaah --37------ Makkiyah
66-- 46-- Al-Ahqaaf -----35------ Makkiyah
67-- 51-- Adz-Dzariyaat- 60----- Makkiyah
68-- 88-- Al-Ghaasyiyah- 26 -----Makkiyah
69-- 18-- Al-Kahfi --------110 ----Makkiyah
70-- 16-- An-Nahl -------128---- Makkiyah
71 --71-- Nuh------------ 28 -----Makkiyah
72-- 14-- Ibrahim-------- 52 -----Makkiyah
73-- 21--- Al-Anbiyaa' ---112 ------Makkiyah
74-- 23-- Al-Mu'minuun- 118----- Makkiyah
75-- 32-- As-Sajdah -----30------- Makkiyah
76-- 52--- At-Thuur------ 49-------- Makkiyah
77-- 67 ---Al-Mulk --------30------ Makkiyah
78-- 69--- Al-Haaqqah--- 52------ Makkiyah
79 --70--- Al-Ma'aarij ----44-------- Makkiyah
80-- 78--- An-Naba' -----40-------- Makkiyah
81--- 79---- An-Nazi'at --46 -------Makkiyah
82-- 82--- Al-Infithaar ---19------- Makkiyah
83-- 84-- Al-Insyiqaaq--- 25------- Makkiyah
84-- 30--- Ar-Ruum------ 60------ Makkiyah
85-- 29 --Al-'Ankabuut--- 69------ Makkiyah
86 ---83 --Al-Muthaffifiin-- 36----- Makkiyah
87-- 2---- Al-Baqarah -----286----- Madaniyah
88-- 8 ---Al-Anfaal --------75 -------Madaniyah
89-- 3---- Ali 'Imran------- 200----- Madaniyah
90-- 33 ---Al-Ahzab --------73------ Madaniyah
91-- 60--- Al-Mumtahanah- 13----- Madaniyah
92-- 4 -----An-Nisaa'------ 176----- Madaniyah
93-- 99----- Al-Zalzalah----- 8 -------Madaniyah
94-- 57----- Al-Hadiid ------29 ------Madaniyah
95 --47------ Muhammad --38 -------Madaniyah
96--13------ Ar-Ra'd --------43-------- Madaniyah
97-- 55--- Ar-Rahmaan ----78------- Makkiyah
98 --76 --Al-Insaan ---------31-------- Madaniyah
99 --65--- Ath-Thalaaq----- 12------- Madaniyah
100- 98 ---Al-Bayyinah------ 8 ---------Madaniyah
101-- 59 --Al-Hasyr-------- 24---------- Madaniyah
102-- 24--- An-Nuur--------- 64 ----------Madaniyah
103 --22-- Al-Hajj -----------78----------- Madaniyah
104-- 63 --Al-Munaafiquun-- 11--------- Madaniyah
105 --58-- Al-Mujaadilah---- 22 -------Madaniyah
106-- 49-- Al-Hujuraat------ 18-------- Madaniyah
107-- 66--- At-Tahriim ------12 -------Madaniyah
108-- 64--- At-Taghaabun--- 18------- Madaniyah
109-- 61--- Ash-Shaff------- 14 ------Madaniyah
110-- 62 ---Al-Jumu'ah -----11-------- Madaniyah
111-- 48--- Al-Fath ---------29--------- Madaniyah
112-- 5---- Al-Maa-idah--- 120-------- Madaniyah
113--9----- At-Taubah---- 129-------- Madaniyah
114-- 110-- An-Nashr -----3----------- Madaniyah

Sudah baik kah kita ..??

بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على سيد نا محمد الهادي الى الصراط المستقيم أما بعد

Menghitung Diri


Betapa cepatnya waktu bergulir, siang dan malam silih berganti tanpa kita sadari, berputar terus tanpa henti merenggut hari-hari dan umur kita. Bulan demi bulan terus berlalu seakan bagai mimpi, lewat dengan begitu cepat seperti seorang penyebrang jalan. Bahkan setahun pun tidak kita rasakan, padahal ia adalah kesempatan untuk persiapan menuju perjalanan yang jauh.., apa yang telah kita perbuat selama ini, ketaatan apa yang dapat kita persembahkan?Pahala dan kebaikan apa yang telah kita usahakan?

Setiap Orang akan Mendapati Apa yang Ia Kerjakan Walaupun kita telah lupa terhadap apa yang kita lakukan di masa lalu, baik itu kebaikan maupun keburukan, namun itu semua terjaga dan tercatat dalam buku catatan amal. Dua malaikat pencatat (kiraman katibin) tak pernah lalai mengawasi gerak-gerik dan ucapan kita.
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. 50:18)

Tak ada satu kata yang diucapkan oleh anak Adam, kecuali ada pengawas yang selalu menulis dan menghitungnya, tidak ada yang terlewat walau hanya satu kalimat atau satu gerakan.

“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. 82:10-12)

Kelak nanti di Hari Kiamat setiap orang akan melihat rekaman dari perbuatannya selama di dunia.
Tak satu pun yang dapat mengelak, masing masing diliputi kegundahan dan rasa takut, kecuali orang-orang mukmin, maka mereka mendapatkan curahan rahmat dari Allah disebabkan ketaatan mereka kepada-Nya dan karena mereka selalu mengikuti Rasul-Nya.

“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya.Pada hari itu, kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.(Allah berfirman) “Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguh-nya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan”. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerja-kan amal yang saleh, maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata. (QS.45:28-30)

Pada Hari Kiamat, orang-orang kafir dan ahli maksiat menunduk lesu, menyesali perbuatannya selama di dunia, mereka dalam keadaan hina dan ketakutan seraya menyeru kecelakaan atas diri mereka.

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabbmu tidak meng-aniaya seorang jua pun.” (QS. 18:49)


Bersegeralah Sebelum Ajal Menjemput

Satu hal yang patut untuk kita renungi adalah, apa persiapan kita untuk menghadapi Hari Akhirat? Apakah kita telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukan berbagai amal yang dapat menyelamatkan kita dari huru-hara dan kedahsyatannya? Pernahkah kita menghitung diri atas apa yang telah kita ucapkan dan kita perbuat? Mari segera kita jawab sebelum datang waktunya bagi kita untuk mengucapkan,

“Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Kemudian kita dapati jawaban,
“Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitan.” (QS. 23:100)

Sungguh para salaf adalah orang-orang yang paling banyak melakukan ibadah, ketaatan dan amal shalih. Namun ternyata mereka tidak begitu saja mengandalkan amal perbuatan mereka, bahkan mereka senantiasa merasa khawatir kalau-kalau apa yang mereka lakukan itu masih belum diterima oleh Allah, sehingga terus merasa kurang dalam beramal dan tak henti-hentinya memohon ampunan kepada Allah.

Coba kita perhatikan bagaimana Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam melakukan shalat hingga kedua kaki beliau bengkak, kemudian dalam sehari beliau beristighfar mohon ampunan kepada Allah lebih dari seratus kali. Apakah beliau pernah bermaksiat kepada Allah sehingga harus mohon ampun sehari lebih dari seratus kali? Demi Allah beliau adalah manusia yang paling taat. Itu semua beliau lakukan tak lain karena muhasabah yang tiada henti, muraqabah dan sikap tawadlu’ yang sempurna kepada Allah, sehingga beliau terus bertaubat dan beristighfar kepada-Nya.

Beliau tidak semata-mata mengandalkan kedudukannya yang mulia dan tinggi sebagai nabi, bahkan beliau sendiri menyatakan, ”Seseorang masuk Surga bukan semata-mata karena amalnya.” Para shahabat bertanya, ”Tidak pula engkau wahai Rasulullah? Beliau menjawab, ”Tidak juga aku, kecuali jika Allah mencurahkan kepadaku rahmat dan keutamaan-Nya.”

Jika seorang penghulu Nabi saja keadaannya seperti itu, maka bagaimana lagi dengan kita? Bagaimana mungkin kita merasa bangga dengan amal kita, bahkan kita sering banyak bergurau, bermain-main, padahal kita tidak tahu ke mana tempat kembali kita kelak di akhirat?

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada Hari Kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS. 21:47)

Dalam ayat lain Allah juga berfirman,
“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.” (QS. 3:30)

Allah akan memutuskan perkara-perkara di antara hamba-hamba-Nya, menghitung keseluruhan amal mereka tak satu pun yang ketinggalan dan Dia tidak akan menzhalimi hamba-Nya. Bahkan Dia memaafkan, mengampuni dan menyayangi, namun Dia juga menyiksa siapa saja yang dikehendaki dengan kebijaksanaan dan keadilan-Nya.


Setiap Kita Akan Ditanya

Karena dahsyatnya Hari Pembalasan, maka Allah memerintahkan hamba-Nya untuk selalu menghitung diri dan mempersiapkan hari depan, sehingga ketika datang kematian, maka ia tidak dalam keadaan lalai dan terlena. Dia berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 59:18)

Imam Ibnu Katsir berkata, “Mak-sudnya adalah hitunglah diri kalian sebelum nanti dihitung, lalu lihatlah apa yang telah kalian siapkan berupa amal shalih untuk bekal hari kepulanganmu dan menghadap Tuhanmu.”

Seorang mukmin harus selalu menghitung diri karena ia tahu bahwa kelak besok di hadapan Allah ia akan dihisab. Allah telah memberitahukan kepada kita, bahwa kita semua nanti akan ditanya tentang nikmat yang telah kita terima di dunia,

“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu ).” (QS. 102:8)

Kita semua akan ditanya tentang nikmat itu, makan dan minum yang kita santap, harta benda, rumah, kendaraan dan pakaian, untuk apa semua itu dan bagaimana kita memperolehnya.

Nabi telah bersabda :
“Tak akan bergeser kaki seorang hamba, sehingga ia ditanya tentang empat hal :

Tentang umurnya dihabiskan untuk apa, tentang ilmunya apa yang ia amal-kan dengan ilmu itu, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia belanjakan, dan tentang badannya untuk apa ia gunakan”

Mari kita semua menjawabnya, tentunya dengan jawaban yang benar dan jujur, sebab perkara ini bukan perkara sepele dan main-main.Ini butuh keseriusan karena berkaitan dengan ujung nasib kita, surga atau neraka.

Salah seorang salaf berkata,” Andaikan Allah mengancamku, bahwa jika aku bermaksiat kepada-Nya, maka Dia akan memenjarakanku di dalam sel yang sempit, maka itu sepantasnya membuatku untuk tidak malas dalam beribadah, maka bagaimana lagi jika ia telah mengancamku dengan siksa api neraka, jika aku bermaksiat kepada-Nya?


Cara Muhasabah Diri

Imam Ibnul Qayyim berkata ten-tang cara muhasabah, “Pertama-tama hendaklah menghitung diri dalam masalah kewajiban, jika ingat masih ada kekurangan, maka hedaknya segera disusul dengan mengqadla atau memperbaikinya.

Kemudian setelah itu menghitung diri dalam masalah larangan, jika mengetahui ada larangan yang telah dikerjakan atau diterjang, maka hendak-nya segera menyusulnya dengan bertaubat dan beristighfar serta banyak melakukan kebajikan-kebajikan yang akan dapat menghapusnya.

Lalu selanjutnya muhasabah diri dalam hal kelalaian, jika selama ini telah sering lalai akan tujuan dari penciptaan manusia di dunia, maka harus segera mengingatnya serta menghadapkan diri kepada Allah.
Kemudian menghitung diri dalam hal ucapan, langkah kedua kaki, aktivitas kedua tangan, pendengaran telinga, penglihatan: Apa yang dikehendaki dengan semua itu, untuk siapa serta apa tujuan melakukannya?Dan harus diketahui, bahwa seluruh ucapan dan perbuatan hendaknya mempunyai dua sisi pertimbangan yang selalu diingat. Yang pertama pertimbangan untuk siapa berbuat dan ke dua bagaimana berbuat. Yang pertama adalah perta-nyaan tentang keikhlasan dan yang ke dua pertanyaan tentang mutaba’ah (mengikuti tata cara yang diajarkan Nabi ).


Nasehat dan Teladan

Berkata al-Hasan, ”Semoga Allah merahmati seorang hamba yang ketika menginginkan sesuatu, ia merenung terlebih dahulu, kalau itu untuk Allah, maka ia terus dan kalau untuk selain-nya maka ia urungkan.

Berkata Ibrahim at-Taimiy, “Aku mengumpamakan diriku berada di Surga makan buah-buahnya dan minum dari air sungainya, lalu bercanda dengan para bidadari. Lalu aku mengumpama-kan diriku berada di neraka, memakan buah zakum, meminum nanah, dirantai dan dibelenggu. Lalu aku katakan pada diriku, “Hai jiwa, apa yang kau mau sekarang? Jiwa itu menjawab, “Aku ingin kembali ke dunia dan melakukan amal shalih”. Aku pun berkata, “Kini angan-anganmu (untuk kembali ke dunia) tercapai , maka beramallah!”
Ibnul Jauzi berkata, “Sepantasnya orang yang tidak tahu kapan ia akan mati untuk selalu mempersiapkan diri, janganlah ia tertipu dengan usia muda dan kesehatannya.”

Berapa banyak pemuda yang mati karena sakit yang mendadak, berapa banyak yang mati karena kecelakaan, berapa banyak yang mati disebabkan kecanduan dan berapa banyak pula yang meninggal karena perkelahian dan tawuran? Siapa yang tahu umur seseorang?
Sumber: Kutaib “waqafat ma’a nihayatil ‘aam” Khalid Abu Shalih.

Netter Al-Sofwa yang dimuliakan Allah Ta'ala, Menyampaikan Kebenaran adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah dengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya.
Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita.

---------------------

Ya Allah ….
Betapa banyak karuniaMu
Betapa sedikit kami bersyukur

Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke Masjid untuk disumbangkan,,
namun.. betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani Allah selama lima belas menit,
namun… betapa singkatnya kalau kita melihat tayangan tv /film.

betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan),
namun.... betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra,
namun... kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa.

Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al Qur'an,
tapi … betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser,
namun …lebih senang berada di shaf paling belakang ketika berada di Masjid

Betapa mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata,
namun… alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.

Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu;
namun… betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.

Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam Al Qur'an;
namun… betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain padahal bisa jatuh ke dosa ghibah.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran,
namun... betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Quran.

Lantas...
di syurga mana kita pantas berharap kepada Alloh.... ???
Yaa Arhamar Rohimin... Irhamna.....

oleh sahabat

Mereka Masuk Islam 03

Setelah 2 Kali Baca Al-Qur'an dan Menelaahnya, Bintang Film AS Masuk Islam
Setelah 2 Kali Baca Al-Qur'an dan Menelaahnya, Bintang Film AS Masuk Islam - Dibesarkan di keluarga Katolik, bintang film televisi Amerika Serikat ini merasa bingung dengan keyakinannya. Pada usia 14 tahun, ia mulai mempertanyakan konsep trinitas.

"Mengapa agama saya begitu rumit?," keluhnya pada diri sendiri. Sepanjang hidup, ia belajar memahami agama nenek moyangnya itu. Tetapi ketika sampai pada konsep ketuhanan ia benar-benar bingung. "Terutama tentang mengapa Tuhan akan datang sebagai manusia dan akan membiarkan dirinya untuk mati bagi dosa-dosa pengikutnya," terangnya menceritakan kisah hidupnya.

Keyakinannya mengenai ketuhanan terus bergeser. Di masa remaja ia menyederhanakan konsep trinitas "tiga dalam satu" menjadi "dua dalam satu." Menginjak dewasa, ia semakin yakin bahwa pencipta harusnya hanya satu.

Wanita itu bernama Angela Collins. Ia menjadi buah bibir di Amerika Serikat. Bukan tentang film televisi yang dibintanginya, tapi tentang keislamannya. Ia bersyahadat tak lama setelah Tragedi 11 September 2001.

Collins pada akhirnya berkesempatan mempelajari Islam. "Saya melihat Islam sebagai agama yang datang untuk mengklarifikasi kesalahan manusia yang mengubah firman Allah yang asli agar sesuai kepentingan mereka. Islam adalah sederhana: Allah adalah Allah. Allah menciptakan kami dan kami menyembah Allah dan Allah saja. Allah mengutus Musa, Yesus, dan Muhammad (saw) untuk menyampaikan pesan-Nya untuk membimbing semua orang," katanya setelah mengetahui Islam.

Collins dengan sungguh-sungguh mempelajari kitab suci Al-Qur'an. "Setelah membaca Al-Quran dua kali dan menelaahnya secara rinci, saya percaya bahwa karya ini hanya bisa datang dari Pencipta saya" kenang Collins yang kemudian mantap memilih Islam sebagai agamanya.

Menjadi mualaf bukan berarti tanpa tantangan bagi Collins. Amerika Serikat yang salah memahami Islam menjadi tantangan beratnya. Termasuk keluarga Collins sendiri. "Sudah bukan rahasia lagi bahwa Islam secara serius disalahpahami di tanah air saya, Amerika Serikat. Maka, pilihan saya pada agama 'kontroversial' ini membuat keluarga dan teman-teman bingung," jelasnya.

Meskipun demikian, langkah Collins telah kokoh. Kebenaran Islam telah menenangkan jiwanya dan mengokohkan langkahnya menghadapi setiap tantangan yang justru dijadikan peluang bagi Collins untuk mendakwahkan Islam di negeri yang sementara ini memusuhi agama yang benar ini. [AN/Rpb]

Mereka Masuk Islam 02

Pakar Teknik AS Yusuf Burke Akhirnya Masuk Islam di Indonesia

Dibesarkan di New York, Yusuf Burke menjalani hidupnya sebagai seorang Katolik. Ia pun mengenyam pendidikan Katolik dari sekolah hingga universitas.

Yusuf Burke mengenal sedikit tentang Islam karena ayahnya yang sering pergi ke Malaysia memiliki sejumlah teman Muslim. Namun, Yusuf menjadi tahu banyak tentang Islam dan mantap untuk bersyahadat setelah tinggal di Indonesia.

Mengapa Yusuf Burke masuk Islam? Ternyata ada dua hal yang mengantarkan pakar teknik AS itu merengkuh hidayah. Pertama adalah sifat Islam yang logis. Kedua, persaudaraan sesama Muslim.

Mendapat Hidayah di Indonesia
Yusuf belajar kelistrikan di bangku kuliah dan 2 tahun setelah itu ia keluar lalu bergabung bersama tim energi dari General Electric sebagai ahli teknis lapangan. Ia pun mulai kerap bepergian ke luar negeri untuk mengerjakan proyek-proyek tenaga dan membangun pembangkit listrik.

Saat pertama kali ke Indonesia pada 1994, ia pun pergi dalam rangka mengerjakan proyek pendirian pembangkit listrik. Di Indonesia ia mengaku menikmati bertemu dengan orang-orang lokal. "Mereka adalah orang-orang yang sangat ramah dan sangat terbuka serta antusias untuk terlibat obrolan dengan anda karena anda berbeda," katanya menuturkan pengalamannya.

Tinggal di Indonesia ia pun mulai belajar mengenai Islam. Dua tahun berselang, 1996, ia mengikrarkan keislamannya.

Yusuf Burke menikah tak lama setelah itu. Mereka kemudian pergi lagi, lalu menetap kembali di New York pada 2002 setelah sempat tinggal sebentar di Malaysia, Singapura, Australia dan Thailand.

Mengapa Yusuf Burke masuk Islam? Ternyata ada dua hal yang mengantarkan pakar teknik AS itu merengkuh hidayah. Pertama adalah sifat Islam yang logis. Kedua, persaudaraan sesama Muslim.

"Saya memiliki pemahaman mendalam tentang Katolik. Saya pikir yang membawa saya pada Islam ialah sifatnya yang logis. Sebagai insinyur, saya sangat mengapresiasi sesuatu yang logis," ungkap Yusuf.

"Saya merasakan pula persaudaran yang mereka bagi dan itu benar-benar mendorong saya pula," tambah Yusuf.

Ketika pergi ke Australia dan Malaysia setelah menjadi Muslim, Yusuf pun mempelajari Islam lebih dalam.

"Saya mengambil kelas dan belajar dari orang lain, dan cara mereka membawakan kepada saya benar-benar menusuk dan menggugah kesadaran bahwa seperti inilah cara yang benar," ujar Yusuf.

Sikap Keluarga
Mendapati Yusuf Burke masuk Islam, keluarganya sangat terkejut. Untungnya keluarga Yusuf berpikiran cukup terbuka dan menghormati semua orang, terutama dari keyakinan monotheis.

Yusuf berusaha menjelaskan kepada keluarganya mengapa ia memutuskan memeluk Islam. "Mungkin itu bisa menyingkirkan pula selip pemahaman yang kita miliki di Amerika Serikat mengenai Islam," pikir Yusuf saat itu.

Mendengar penjelasan Yusuf, sikap keluarga melebihi perkiraan Yusuf sebelumnya. Mereka yang semula memahami Islam dengan perspektif Barat hasil rekayasa media berubah menjadi mendukung Yusuf. "Luar biasa mereka sangat mendukung," imbuh Yusuf.

Menjadi Aktifis, Mengadvokasi Umat
Setelah bersyahadat dan mempelajari Islam lebih dalam, Yusuf tidak berhenti hanya menjadi seorang Muslim bagi dirinya. Ia juga aktif dalam kegiatan dan organisasi Islam. Saat ini ia menjadi direktur salah satu cabang Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) di AS.

"Kami, bagian dari grup advokasi untuk Muslim Amerika, pada dasarnya berupaya mencoba menghapus beberapa selip pemahaman sekaligus membantu Muslim dalam kasus kebebasan atau hak-hak sipil," kata Yusuf. "Kami mencoba membawa Muslim duduk semeja dengan masyarakat AS dan mengenalkan mereka ke komunitas lebih luas."

Saat terjun berdakwah, ia mengkui bersama koleganya selalu berupaya mengusung cita rasa Islam ke Amerika. Perjuangan terhadap hak-hak dan kebebasan sipil warga Muslim adalah aktifitas utama.

"Kami mencoba membantu setiap Muslim yang didiskriminasi karena mereka Muslim baik di tempat kerja atau lembaga pemerintah."

Yusuf juga berjuang agar Muslim di negerinya bebas untuk mendirikan shalat, mengenakan jilbab, atau bahkan menumbuhkan jenggot. Di samping, Yusuf juga berdakwah agar umat Muslim menyadari kewajibannya seperti mengenakan jilbab bagi Muslimah. [AM/Rpb]

Mereka Masuk Islam 01

Gara-gara Ayat Iddah, Tokoh Yahudi Pakar Genetika Masuk Islam
Written By Admin BeDa on Jumat, 31 Agustus 2012 | 14:00

“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru.” (QS. Al-Baqarah : 228).

Ayat tersebut menarik perhatian Robert Guilhem, seorang pakar genetika dan tokoh Yahudi di Albert Einstein College. Ia bertanya-tanya, mengapa kitab suci umat Islam memberikan ketentuan masa iddah tiga bulan? Mengapa setelah bercerai perempuan tidak boleh langsung menikah lagi dengan lelaki lain?

Guilhem pun menyelidiki ayat itu dan melakukan penelitian. Seperti dipublikasikan societyberty.com, hasil penelitian Guilhem menunjukkan, hubungan intim suami istri menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik khususnya pada perempuan. Jika pasangan suami istri tidak bersetubuh, maka tanda itu secara perlahan-lahan akan hilang antara 25-30 persen. Kemudian ia akan hilang secara keseluruhan setelah tiga bulan berlalu. Setelah tiga bulan dan sisik khusus suaminya hilang, perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik khusus laki-laki lainnya.

Guilhem kemudian melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah perkampungan Muslim Afrika di Amerika. Dalam studinya, ia menemukan setiap wanita di sana hanya mengandung sidik khusus dari pasangan mereka saja.

Ketika ia melakukan penelitian serupa di perkampungan nonmuslim Amerika, ia mendapatkan hasil yang berbeda. Ternyata wanita di sana yang hamil memiliki jejak sidik dua hingga tiga laki-laki. Artinya, wanita-wanita non-muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahannya yang sah.

Pakar genetika itu juga melakukan penelitian kepada istrinya sendiri. Ternyata hasilnya menunjukkan istrinya memiliki tiga rekam sidik laki-laki. Ia mendapati bukti bahwa istrinya berselingkuh. Dari tiga anaknya, hanya satu yang berasal dari dirinya.

Setelah penelitian-penelitian tersebut, Guilhem akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Ia bersyahadat setelah meyakini hanya Islam lah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan sosial. Ia yakin bahwa perempuan muslimah adalah perempuan paling bersih di muka bumi ini. [IK/Rpb]

Lebih 200 DALIL DARI KITAB WEDHA (KITAB SUCI UMAT HINDU) TENTANG SELAMATAN 1, 7, 10, 100 hari, nyewu, dll.

Lebih 200 DALIL DARI KITAB WEDHA (KITAB SUCI UMAT HINDU) TENTANG SELAMATAN 1, 7, 10, 100 hari, nyewu, dll.

0leh : ROMO PINANDHITA SULINGGIH WINARNO, (sarjana agama hindu(s1) & pendeta berkasta brahmana, kasta brahmana adalah kasta/tingkatan tertinggi pada umat hindu).
Alhamdulillah yang sekarang beliau Romo Pinandhita Sulinggih Winarno menjadi Mualaf/masuk Islam lalu beliau mengubah namanya menjadi Abdul Aziz, sekarang beliau tinggal di Blitar-Jawa Timur. Dulu beliau tinggal di Bali bersama keluarganya yang hindu, Beliau hampir dibunuh karena ingin masuk Islam, beliau sering diludahi mukanya karena ingin beragama Islam & Alhamdulillah ayahnya sebelum meninggal beliau juga memeluk agama Islam. Abdul aziz berharap seluruh kaum muslimin membantu mempublikasikan, menyebarkan materi di bawah ini. Jazakumullahu khoiran katsira.
Kesaksian mantan pendeta hindu:
Abdul Aziz bersumpah atas asma Allah bahwa selamatan, ketupat, tingkepan, & sebahagian budaya jawa lainnya adalah keyakinan umat hindu dan beliau menyatakan tidak kurang dari 200 dalil dari kitab wedha (kitab suci umat hindu) yang menjelaskan tentang keharusan selamatan bagi pemeluk umat hindu, demikian akan saya uraikan fakta dengan jelas dan ilmiyah dibawah ini :
1. Di dalam prosesi menuju alam nirwana menghadap ida sang hyang widhi wasa mencapai alam moksa, diperintahkan untuk selamatan/kirim do’a pada 1 harinya, 2 harinya, 7 harinya, 40 harinya, 100 harinya, mendak pisan, mendak pindho, nyewu (1000 harinya).
Pertanyaan ????? apakah anda orang Islam juga melakukan itu ?????
ketahuilah bahwa TIDAK AKAN PERNAH ANDA TEMUKAN DALIL DARI AL-QUR’AN & AS-SUNNAH/hadits shahih TENTANG PERINTAH MELAKUKAN SELAMATAN, bahkan hadits yang dhoif(lemah)pun tidak akan anda temukan ,akan tetapi kenyataan dan fakta membuktikan bahwa anda akan menemukan dalil/dasar selamatan, dkk, justru ada dalam kitab suci umat hindu,
COBA ANDA BACA SENDIRI DALIL DARI KITAB WEDHA (kitab suci umat hindu) DIBAWAH INI:
a. Anda buka kitab SAMAWEDHA halaman 373 ayat pertama, kurang lebih bunyinya dalam bahasa SANSEKERTA sebagai berikut: PRATYASMAHI BIBISATHE KUWI KWIWEWIBISHIBAHRA ARAM GAYAMAYA JENGI PETRISADA DWENENARA.
ANDA BELUM PUAS, BELUM YAKIN, ???
b. Anda buka lagi KITAB SAMAWEDHA SAMHITA BUKU SATU,BAGIAN SATU,HALAMAN 20. Bunyinya : PURWACIKA PRATAKA PRATAKA PRAMOREDYA RSI BARAWAJAH MEDANTITISUDI PURMURTI TAYURWANTARA MAWAEDA DEWATA AGNI CANDRA GAYATRI AYATNYA AGNA AYAHI WITHAIGRANO HAMYADITAHI LILTASTASI BARNESI AGNE.
Di paparkan dengan jelas pada ayat wedha diatas bahwa lakukanlah pengorbanan pada orang tuamu dan lakukanlah kirim do’a pada orang tuamu dihari pertama, ke tiga, ke tujuh, empat puluh, seratus, mendak pisan, mendhak pindho, nyewu(1000 harinya).
Dan dalil-dalil dari wedha selengkapnya silahkan anda bisa baca di dalam buku karya Abdul aziz (mantan pendeta hindu) berjudul “mualaf menggugat selamatan”, di paparkan TIDAK KURANG DARI 200 DALIL DARI “WEDHA” kitab suci umat hindu semua.

JIKA ANDA BELUM YAKIN, MASIH NGEYEL,,, ?
c. Silahkan anda Buka dan baca kitab MAHANARAYANA UPANISAD.
d. Baca juga buku dengan judul ,“NILAI-NILAI HINDU DALAM BUDAYA JAWA”, karya Prof.Dr. Ida Bedande Adi Suripto (BELIAU ADALAH DUTA DARI AGAMA HINDU UNTUK NEGARA NEPAL, INDIA, VATIKAN, ROMA, & BELIAU MENJABAT SEBAGAI SEKRETARIS PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA).
Beliau menyatakan SELAMATAN SURTANAH, GEBLAK, HARI PERTAMA, KE TIGA, KE TUJUH, KE SERATUS, MENDHAK PISAN, MENDHAK PINDHO, NYEWU (1000 harinya) ADALAH IBADAH UMAT HINDU dan beliau menyatakan pula NILAI-NILAI HINDU SANGAT KUAT MEMPENGARUHI BUDAYA JAWA,
ADI SURIPTO DENGAN BANGGA MENYATAKAN UMAT HINDU JUMLAH PENGANUTNYA MINORITAS AKAN TETAPI AJARANNYA BANYAK DI AMALKAN MASYARAKAT , yang maksudnya sejak masih dalam kandungan ibu-pun sebagian masyarakat melakukan ritual TELONAN (selamatan bayi pada hari ke 105 (tiap telon 35 hari x 3 =105 hari sejak hari kelahiran )), TINGKEPAN (selamatan untuk janin berusia 7 bulan).
e. Baca majalah “media hindu” tentang filosofis upacara NYEWU (ritual selamatan pada 1000 harinya sejak meninggal). Dan budaya jawa hanya tinggal sejarah bila orang jawa keluar dari agama hindu.
f. Jika anda kurang yakin, Masih ngeyel dan ingin membuktikan sendiri anda bisa meneliti kitab wedha datang saja ke DINAS KEBUDAYAAN BALI, mereka siap membantu anda. atau Telephon Nyi Ketut Suratni : o857 3880 7015 (dia beragama Hindu tinggal di Bali, wawasanya tentang hindu cukup luas dia bekerja sebagai pemandu wisata ).
g. APA DASAR YANG LAIN DIDALAM HINDU ??? :
# RUKUN IMAN HINDU (PANCA SRADA) yang harus diyakini umat hindu
1. Percaya adanya sang hyang widhi.
2. Percaya adanya roh leluhur.
3. Percaya adanya karmapala.
4. Percaya adanya smskra manitis.
5. Percaya adanya moksa.
# PANCA SRADA punya rukun, yaitu:
• PANCA YAJNA (artinya 5 macam selamatan).
1. Selamatan DEWA YAJNA (selamatan yang ditujukan pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau biasa dikenal orang dalam istilah dengan,” memetri bapa kuasa ibu pertiwi “).
2. Selamatan PRITRA YAJNA (selamatan yang DI TUJUKAN PADA LELUHUR).
3. Selamatan RSI YAJNA (selamatan yang ditujukan pada guru atau kirim do’a yang ditujukan pada Guru, biasanya di punden/ndanyangan ). Kalau di kota di namakan dengan nama lain yaitu “SELAMATAN KHAUL” memperingati kiyainya/gurunya &semisalnya , yang meninggal dunia.
4. Selamatan MANUSIA YAJNA (selamatan yang ditujukan pada hari kelahiran atau dikota disebut “ULANG TAHUN” ).
5. Selamatan BUTA YAJNA (selamatan yang ditujukan pada hari kebaikan ), misalnya kita ambil contoh biasanya pada beberapa masyarakat islam (jawa) melakukan selamatan hari kebaikan pada awal bulan ramadhan yang disebut “selamatan MEGENGAN”.
Fenomena diatas tidak diragukan lagi karena pengaruh agama hindu/budaya jawa/nenekmoyang .
Allah berfirman: “ dan apabila dikatakan kepada mereka ,”ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab ,”(tidak) kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami(melakukan-nya).”padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun, dan tidak mendapat petunjuk.(QS.Al-Baqarah,170).
“mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka”(QS.An-Najm,23).
Dan Allah juga berfirman: dan apabila dikatakan pada mereka,”mari lah (mengikuti) apa yang diturunkan Allah dan (mengikuti) Rasul.”mereka menjawab,”cukuplah bagi kami apa yang kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya) .”apakah (mereka akan mengikuti)juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk ? (QS.Al-Maidah,104)

# AKIBAT YANG TIDAK DI SELAMATI DALAM KEYAKINAN HINDU, yaitu:
Pertanyaan ?
orang tua kalau tidak diselamati apa rohnya gentayangan?
Buka dalilnya DIKITAB SUCI UMAT HINDU dikitab SIWASASANA HALAMAN 46-47 CETAKAN TAHUN 1979. Bagi yang tidak mau selamatan mereka di peralina hidup kembali dalam dunia bisa berwujud menjadi hewan atau bersemayam di dalam pohon, makanya kalau anda ke Bali banyak pohon yang dikasih kain-kain dan sajen-sajen itu, karena mereka meyakini roh nya ada dalam pohon itu, dan bersemayam dalam benda-benda bertuah misal keris dan jimat, di hari sukra umanis (jum’at legi) keris atau jimat di beri bunga&sajen-sajen.
DEWA ASURA akan marah besar jika orang tidak mau melakukan selamatan maka dewa asura akan mendatangkan bala/bencana & membunuh manusia yang ada di dunia.
DEWA ASURA atau dikenal dalam masyarakat dengan nama BETHARAKALA , anak ontang anting harus diruwat(ritual dengan selamatan&sajen) karena takut betharakala , sendhang kapit pancuran(anak wanita diantara kedua saudara kandung anak laki-laki) diruwat karena takut betharakala, rabi ngalor ngulon merga rawani karo betharakala (nikah tidak boleh karena rumahnya menghadap utara&barat, karena takut celaka ).
# AKIBAT YANG DI SELAMATI DALAM KEYAKINAN HINDU, yaitu:
Dalam keyakinan hindu bagi yang mau selamatan maka mereka langsung punya tiket ke surga.
2. NASI TUMPENG
Konsep dalam agama hindu : dalam kitab MANAWA DHARMA SASTRA WEDHA SMRTI ,BAGI ORANG YANG BERKASTA SUDRA(KASTA YANG RENDAH) YANG TIDAK BISA MEMBACA KALIMAT PERSAKSIAN :
HOM SUWASTIASU HOM AWI KNAMASTU EKAM EVA ADITYAM BRAHMAN ,BAGI YANG TIDAK BISA MENGUCAPKAN KALIMAT DALAM BAHASA SANSEKERTA DIATAS SEBAGAI PENGGANTINYA MAKA MEREKA CUKUP MEMBIKIN TUMPENG, BENTUKNYA ADALAH SEGITIGA, SEGITIGA YANG DIMAKSUT ADALAH TRIMURTI (SHIVA, VISHNU, BRAHMA=>BRAHMAN) ARTINYA TIGA MANIFESTASI IDA SANG HYANG WIDHI WASA , UMAT HINDU MENGATAKAN BARANGSIAPA YANG MEMBIKIN TUMPENG MAKA DIA SUDAH BERAGAMA HINDU.
Dikitab BAGHAWAGHITA di jelaskan TUHAN nya orang hindu lagi minum dan ditengahnya ada tumpeng, dan di depan dewa brahma ada sajen-sajen
3. Pemberangkatan mayat diwajibkan dipamitkan di depan rumah lalu beberapa sanak keluarga akan lewat di bawah tandu mayat (tradisi brobosan), karena umat hindu meyakini brobosan sebagai wujud bakti pada orang tua dan salam pada dewa, dalam hindu mayat di tandu lalu diatasnya diberi payung, pemberangkatan mayat menggunakan sebar/sawur bunga, uanglogam, beraskuning,dll, lalu bunga di ronce(dirangkai dengan benang )lalu di taruh/dikalungkan di atas beranda mayat. Hindu meyakini :
a. Bunga warna putih mempunyai kekuatan dewa brahma.
b. Bunga warna merah mempunyai kekuatan dewa wisnu.
c. Bunga warna kuning mempunyai kekuatan dewa siwa.
Umat hindu berkeyakinan bunga itu berfungsi sebagai pendorong do’a (muspha/trisandya)&pewangi.
4. KETUPAT
Didalam hindu roh anak menjelang hari raya pulang kerumah, sebagai penghormatan orang tua kepada anak, maka biasanya hindu setelah hari raya di pasang kupat diatas pintu dan di bagi-bagikan tetangga.
Pertanyaan ? apakah anda tahu dasarnya setelah hariraya idulfitri ada hari raya kupatan/ketupat ? apa dasarnya? DEMI ALLAH tidak ada satu dalilpun perintah Allah dari Al-Qur’an dan As-sunnah tentang perbuatan tersebut diatas.
sungguh Allah berfirman: “mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka”(QS.An-NAJM:23).
“ dan apabila dikatakan kepada mereka ,”ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab ,”(tidak) kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami(melakukan-nya).”padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun, dan tidak mendapat petunjuk.(QS.Al-Baqarah:170)
# KESIMPULAN
TRADISI-TRADISI SALAH YANG MEMBUDAYA : tradisi keliru dan telah membudaya pada masyarakat kita yang kita sebutkan diatas, bukan untuk diikuti akan tetapi untuk dijauhi. Bahwa setidaknya ada dua alasan mereka melakukan tradisi-tradisi tersebut :
1. Mereka berpedoman dengan hadits palsu;
2. Sebagian dari mereka hanya sekedar ikut-ikutan (mengekor) terhadap tradisi yang berjalan disuatu tempat.
Mereka akan mengatakan bahwa ini adalah keyakinan para pendahulu dan nenek moyang mereka !
Saudaraku sekalian, argumentasi”apa kata orang tua”, bukan lah jawaban ilmiyah dari seorang muslim yang mencari kebenaran. Apalagi masalah ini menyangkut baik buruknya aqidah seseorang. Maka, permasalahan ini harus didudukkan dengan timbangan AL-QUR’AN AS-SUNNAH AS SHAHIHAH.
Sikap mengekor kepada pendahulu dan nenek moyang dengan tanpa memperdulikan dalil-dalil syar’i merupakan perbuatan yang keliru, karena sikap tersebut menyerupai orang-orang quraysy, ketika diseru oleh Rasulullah untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Apa jawab mereka ? silahkan anda baca al-qur’an surat az-zuhruf ayat 22 & asy-syu’ara ayat 74.
“bahkan mereka berkata,’sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama (bukan agama yang engkau bawa)dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan mengikuti jejak mereka”(Qs.az Zuhruf,22).
Jawaban seperti ini serupa dengan apa yang dikatakan kaum Nabi Ibrahim, ketika mereka diajak meninggalkan peribadatan kepada selain Allah. Mereka mengatakan,” kami dapati bapak-bapak kami berbuat demikian(yakni beribadah kepada berhala).”(QS.Asy Syu’ara,74).
# PENUTUP
Demikian wahai saudaraku persaksian yang dapat saya sampaikan. mari janganlah mencampur adukkan ajaran hindu dengan ajaran islam. misalnya jika anda tidak berani mendakwahi atau menyampaikan pada saudara kita sebahagian umat islam yang masih melakukan selamatan dan sebagainya adalah dari Hindu bukan ajaran islam.
misal Jika anda merasa malu, gak enak (ewuh pakewuh) menyampaikan atau mendakwahi kepada saudara kita muslim yang masih melakukan selamatan dan sebagainya atau malu gara-gara kita menegakkan Al-Qur’an & As-Sunnah , anda keliru besar.
Ingat janji-Nya, Allah berfirman: sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka-,,,,(QS.At-Taubah,111).
Marilah masing-masing kita selalu berbenah dan memperbaiki diri. Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita dan seluruh kaum muslimin. Aamiin.
Wallahu a’lam.
Oleh : Abdul Aziz.
Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, maka niscaya DIA(Allah) akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (Qs.Muhammad,7) .
Mohon disebarluaskan dengan menjaga keaslian tulisan tanpa di tambah maupun dikurangi.
Barakallahu fikum…
riwayat Anas bin malik-,,,- Rasulullah bersabda: diantara tanda-tanda hari kiamat adalah hilangnya ilmu (keislaman), maraknya kebodohan(tentang islam),,,-(HR.bukhari(no,81)).
HR.muslim,no1856)).
riwayat dari abdullah bin amru bin al-ash-,,,-,bahwa Rasul bersabda :sesungguhnya Allah azzawajalla tidak menghilangkan ilmu (keislaman)dengan cara mencabutnya dari dada umat manusia, tetapi Allah menghilangkan ilmu (keislaman)dengan memwafatkan para ulama ,sehingga tidak ada seorang ulama pun yang tertinggal. kemudian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, lalu mereka di tanya, lalu mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan. (HR.Muslim,no:1858), dengan sanad sahih
Sumber :
www. SHAFWAHMEDIA.wordpress.com.
facebook : SMS SHAFWAH

Ciptakan Budaya Membaca Sejak Dini

Minat baca orang Indonesia tebilang sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia jauh tertinggal. Hal ini tidak mengherankan karena sejak kecil kita tidak dididik orang tua kita untuk mencintai buku. Kalau diberi uang saku maka anak Indonesia, biasanya akan memakainya untuk membeli makanan (jajan). Itu sebabnya uang saku lebih sering dikenal dengan sebutan "uang jajan", karena memang tujuannya untuk membeli makanan. Jarang anak dididik untuk menggunakan uang sakunya untuk sesuatu yang lain, misalnya untuk menyewa buku atau membeli alat tulis atau buku. Hal-hal tersebut dianggap otomatis tugas orang tua untuk menyediakannya. Anak tidak diajar dari kecil untuk bertanggung jawab terhadap kebutuhannya sendiri. Alasan lain kenapa anak tidak menginginkan buku, karena harga buku sering tidak terjangkau oleh "uang jajan" anak tadi.
Oleh karena itu untuk memungkinkan anak mencintai buku dan memiliki minat membaca, maka orang dewasa harus terlibat dengan memberi teladan dan membantu mengusahakan penyediaan buku bacaan bagi mereka. Sebetulnya sikap "mencintai buku" (minat baca) biasanya lahir dari rumah. Jika orang tuanya, atau orang dewasa yang tinggal serumah, ternyata mencintai buku dan senang membaca, maka hampir bisa dipastikan anak juga akan gampang "tertular", seperti kata pepatah (buah jatuh tidak jauh dari pohonnya). Jika orang tua senang membaca maka dengan mudah buku-buku akan dijumpai di berbagai tempat di rumah dan anak-anak jadi terbiasa melihat buku, sehingga jika anak sedang tidak memiliki aktivitas lain, mereka akan lari ke buku sebagai tempat untuk menghibur diri.
Para orangtua diharapkan ikut berpartisipasi menggerakkan anak-anaknya untuk menumbuhkan minat membaca. Sebab, anak-anak yang tumbuh dengan minat baca tinggi diyakini akan tumbuh menjadi generasi yang berkualitas. Menumbuhkan minat baca pada anak merupakan langkah untuk menciptakan generasi yang berkualitas di kemudian hari. Budaya baca harusnya selalu dikembangkan, dengan demikian, akan menjadi kebutuhan hidup dan minat baca hendaknya dibudayakan dari usia dini karena apabila telah dewasa penanaman budaya baca akan lebih sulit diterapkan. Sejarah mengajarkan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang yg gemar membaca, oleh karena itu, otomatis kecerdasan dan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi kian bertambah sehingga terjadi peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang diperlukan untuk upaya pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Di samping itu, orang tua juga perlu menetapkan jam wajib baca. Tiap anggota keluarga, baik orangtua maupun anak-anak diminta untuk mematuhinya. Di tengah kesibukan di luar rumah, semestinya orangtua menyisihkan waktunya untuk membaca buku, atau sekadar menemani anak-anaknya membaca buku. Dengan begitu, anak-anak akan mendapatkan contoh teladan dari kedua orang tuanya secara langsung.

Pengaruh Televisi dan Games
Kebiasaan anak-anak menonton televisi atau main games ternyata jauh lebih besar ketimbang kebiasaan anak-anak membaca buku. Hal ini tejadi karena televisi dan games mempunyai pengaruh yang kuat pada anak-anak. Seperti kita ketahui televisi dan games membuat anak ingin terus menonton/bermain tanpa pernah merasa puas. Perkembangan teknologi (games) yang kian pesat juga berdampak terhadap kebiasaan anak-anak. Saat ini, anak-anak lebih cenderung menghabiskan waktu luangnya dengan menonton televisi dan bermain games yang semakin marak dan inovatif. Kendati televisi bukan media interaktif bagi anak-anak, tetapi televisi termasuk media yang sangat diminati. Hal ini karena televisi bersifat audio visual, mampu menghadirkan kajadian, peristiwa, atau khayalan yang tak terjangkau panca indera dalam ruangan atau kamar anak-anak. Televisi juga mampu mengingat 50 persen dari apa yang mereka lihat dan dengar dari apa yang ditayangkan sekilas.
Mungkin Anda bertanya, bukankah televisi juga menyajikan berita dan informasi yang juga bisa menambah wawasan? Memang betul, tapi dibanding dengan buku (atau bahan bacaan lainnya), televisi memiliki sejumlah kelemahan. Pakar komunikasi, Jalaluddin Rahmat, memberikan beberapa argumentasi. Pertama, televisi adalah sebuah kegiatan yang orientasinya betul-betul bisnis. Karena itu informasi dalam televisi akan cenderung disajikan dan dikemas dalam bentuk-bentuk yang menarik, tidak terlalu sulit, sederhana, dan mengandung unsur human interest. Kedua, televisi hanya memberikan informasi sekilas, instan. Karena sekilas, tidak mungkin televisi memberikan presentasi yang mendalam tentang sesuatu hal. Televisi tidak akan memberikan informasi secara mendalam sehingga kita bisa melakukan refleksi. Setali tiga uang dengan nasib buku, perpustakaan tampaknya belum populer di mata masyarakat. Dapat dibandingkan, misalnya, frekuensi kunjungan anak-anak yang kelak akan menjadi tulang punggung bangsa, ke mall atau rental playstation dibandingkan ke perpustakaan. Mana yang lebih tinggi? Atau berapa banyak koleksi kaset lagu yang mereka miliki dibandingkan koleksi buku?

Disamping itu, menonton adalah kegiatan yang bersifat pasif, cenderung enjoy, dan tidak membangun unsur konseptual. Menonton hampir tidak membutuhkan "proses berfikir". Menonton hanya mendapatkan hiburan! Berbeda dengan menonton, membaca dapat memantapkan kemampuan pemikiran konseptual yang tercermin dari kegiatan merumuskan kata atau ungkapan yang mewakili gejala dalam kenyataan hidup. Maka jangan heran jika jam nonton/bermain anak Indonesia masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan jam belajar/baca, tentunya karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton acara televisi dan bermain games. Data yang dikeluarkan BPS tahun 2006 menunjukan, bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Masyarakat lebih memilih menonton televisi (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%) (sumber: www.bps.go.id).
Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk meningkatkan budaya baca tidaklah mudah, banyak faktor-faktor penghambatnya. Mengapa minat baca di Indonesia rendah? Pertama, proses pembelajaran di Indonesia belum membuat anak-anak/siswa harus membaca, atau mencari informasi/pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan, Kedua, banyaknya jenis hiburan, permainan (games) dan tayangan televisi yang mengalihkan perhatian anak-anak dan orang dewasa dari buku. Ketiga, banyak tempat hiburan untuk menghabiskan waktu seperti taman rekreasi, tempat karoke, night club, mall, supermarket dan lain-lain. Keempat, budaya baca memang belum diwariskan secara maksimal oleh nenek moyang. Kita terbiasa mendengar dan belajar dari berbagai dongeng, kisah, adat istiadat secara verbal disampaikan orang tua, tokoh masyarakat penguasa zaman dulu, anak-anak mendengarkan dongeng secara lisan, dimana tidak ada pembelajaran (sosialisasi) secara tertulis, jadi mereka tidak terbiasa mencapai pengetahuan melalui bacaan, dan Kelima, sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau taman bacaan, masih merupakan barang aneh dan langka.

Sarana Pendukung
Ada banyak faktor yang menyebabkan kemampuan membaca anak-anak Indonesia tergolong rendah, seperti ketiadaan sarana dan prasarana, khususnya perpustakaan dengan buku-buku yang bermutu dan memadai. Bisa dibayangkan, bagaimana aktivitas membaca anak-anak kita tanpa adanya buku-buku bermutu. Untuk itulah, ketiadaan sarana dan prasarana, khususnya perpustakaan dengan buku-buku bermutu menjadi suatu keniscayaan bagi kita. Kita semua tahu bahwa perpustakaan merupakan gudangnya ilmu dan informasi bacaan, baik yang berkaitan dengan dunia pendidikan maupun pengetahuan umum, sehingga keberadaan perpustakaan di lingkungan kita dirasakan sangat penting. Dengan adanya perpustakaan, kita dapat mudah mencari referensi atau rujukan sumber ilmu yang sedang dipelajarinya, dengan demikian kita dapat mengembangkan wacana serta wawasan yang lebih luas.
Peran serta pemerintah dan masyarakat dalam menggalakkan minat baca dengan berbagai fasilitas seperti taman baca atau perpustakaan keliling, kalau perlu dilakukan di setiap taman kota yang ada, dan selayaknya didaerah-daerah dibangun perpustakaan. Selain itu, pemerintah dapat bekerjasama dengan swasta dalam meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di perpusatakan, misalnya melalui pemilihan lokasi yang strategis, tempat yang reperesentatif (tenang dan nyaman), sarana yang memadai, petugas yang melayani, hari dan jam buka yang panjang, penambahan jumlah koleksi buku serta jenis buku yang sesuai dengan minat pembaca, serta promosi dan sosialisasi kepada warga yang menarik agar mereka mengerti betul apa arti pentingnya budaya membaca. Semakin besar peluang masyarakat untuk membaca melalui fasilitas yang tersebar, semakin besar pula stimulasi membaca sesama warga masyarakat. Dengan mengetahui pentingnya (manfaat) budaya membaca, marilah kita canangkan budaya gemar membaca untuk diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar. Mampukah kita...?
Dikutip dari tulisan  : Suwardi

Minggu, 16 Desember 2012

Ghozwul Fikri (Perang Ideologi)

Khutbah Jum'at
GHOZWUL FIKRI
الحمد لله عالم الغيب والشهادة، المطلع على أسرار عباده، أحمده سبحانه وتعالى على جزيل نعمه، وأستغفره من جميع الذنوب والخطايا وأتوب إليه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، أرسله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله. اللهم فصل وسلم وبارك على عبدك ورسولك سيدنا ونبينا محمد وعلى آله أصحابه والتابعين، أما بعد :
فَيَا أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى وَهُوَ أَصْدَقُ الْقَائِلِيْنَ: ولن ترضى عنك اليهود ولن نصارى حنى تتبع ملتهم. قل إن هدى الله هو الهدى، ولئن اتبعت أهواءهم بعد الذي جاءك من العلم ما لك من  الله من ولي ولا نصير. وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لتتبعن سنن الذين من قبلكم شبرا بشبر، حتى لو دخلوا جحر ضب لدخلتموه. صدق الله العظيم ووصدق رسوله النبي الكريم، ونحن على ذلك من الشاهدين.
Ma’asyirol muslimin jama’ah Jum’ah yang dimuliakan Allah.
Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan kualitas iman dan taqwal kita kepada Allah SWT, yaitu dengan meningkatkan ibadah, menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya secara menyeluruh. Janganlah kita suka memilih dalam melaksanakan taat kepada Allah, hanya perintah yang ringan dan cocok dengan nafsu saja yang dijalankan, sementara larangan Allah yang memuaskan nafsu dan syetan sering dilanggar.
Di era globalisasi sekarang ini, kita dihadapkan pada berbagai macam tantangan dan ujian yang kompleks, jika kita tidak dapat membendungnya, maka kita akan tenggelam dan hanyut di dalamnya.
Ketahuilah, bahwa para missionaris dan zionis, kini telah tersebar di seluruh penjuru, baik di kota, di desa maupun di daerah-daerah terpencil. Di manapun kita berada, ke manapun kita menuju, di sana kita akan menjumpai tanda-tanda, kegiatan maupun kesuksesan langkah yang mereka programkan.

Ma’asyirol muslimin jama’ah Jum’ah yang dimuliakan Allah.
Kehancuran umat ada di tangan mereka, apabila umat Islam tidak waspada dan berusaha  untuk membendung arus mereka. Karena mereka telah mengen-dalikan dan menguasai pos2 strategis dalam kehidupan masyarakat internasional.
Mereka tahu persis, bahwa ekonomi memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Maka mereka berupaya untuk mengendalikan sektor ekonomi internasional.
Jauh2 hari, Allh SWT telah mengisyaratkan hal itu, namun sampai sekarang, belum ada upaya konkrit dari umat Islam untuk membendungnya. Allah berfirman :
ولن ترضى عنك اليهود ولن نصارى حنى تتبع ملتهم.
“Umat Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu, sehingga kamu mengikuti agama mereka”. (Al Baqarah : 120).
Sebenarnya, mereka tidak terlalu berharap, agar orang Islam murtad dan pindah kepada agama mereka, namun yang menjadi program mereka adalah menjauhkan umat Islam dari ajaran agamanya.
Ma’asyirol muslimin jama’ah Jum’ah yang dimuliakan Allah.
Berbagai cara mereka uji cobakan. Akhirnya tercetus strategi yang sangat ampuh, yakni “ghazwul fikri”  (invasi pemikiran atau perang ideologi). Tujuan utama ghazwul fikri ini adalah mencegah roh Islam menyebar ke pelosok dunia dan mencetak generasi muda yang tanggung dan malu menampakkan identitas Islamnya. Kini sudah banyak terbukti, pemuda-pemuda muslim, malu mengenakan busana muslim. Sementara orang lain dengan bangga berjalan dengan berpakaian ibadah sambil menenteng kitab suci agama mereka.
Untuk merealisasikan program tersebut, mereka menggunakan berbagai bentuk sarana, di antaranya adalah media massa, baik media cetak, majalah, koran, tabloid, selebaran dll, maupun media elektronik, televisi, VCD, kaset, internet dsb. Mereka faham betul, bahwa media massa merupakan senjata yang efektif dan sangat ampuh untuk menyebarkan ideologi mereka. Maka seluruh media massa mereka kuasai. Bisa dikatakan 90 % atau lebih media massa internasional mereka kendalikan. Meskipun banyak wartawan muslim, namun pola pikirnya sudah tercemar oleh ideologi kaum zionis dan missionaris tersebut.
Ghawul fikri itu telah memasuki rumah-rumah kita, yakni lewat pesawat televisi. Kalau kita mau menyadari, maka banyak acara televisi yang berdampak negatif bagi masa depan putra-putri kita. Karena dengan televisi, jam belajar anak-anak berkurang, terutama belajar agama. Karena acara televisi pula, disamping kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan agama, kini generasi muda muslim banyak yang kehilangan jati dirinya. Mereka tidak mengenal para nabi, dan para ulama yang patut diteladani. Justru kini mereka menjadikan para artis dan bintang-bintang film sebagai idola mereka. Sementara idola anak-anak kecil kita adalah tokoh-tokoh kartun, seperti power ranger, spiderman, dll. Banyak remaja putri muslimah yang tidak mau ketinggalan, di kamar-kamar mereka terpampang poster artis dan bintang film, idola mereka.
Maka banyak tokoh yang menyarankan, agar anak-anak dikontrol dalam menonton acara televisi, ada acara yang boleh ditonton anak-anak, dan ada yang tidak boleh.
Kaum muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Mereka amat yakin bahwa umat Islam memiliki sumber kekuatan yang luar biasa. Diantaranya adalah :
1. Al Qur’an Al Karim.
Target mereka adalah menjauhkan umat Islam dari Al Qur’an, menghilangkan rasa cinta kaum muslimin terhadap kitab suci mereka, kitab suci yang menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan utama. Membacanya saja bernilai ibadah, dan sekaligus menjadi therapi penyakit hati dan obat penenang jiwa.
Upaya mereka dalam masalah ini nampak banyak berhasil. Buktinya, umat Islam sekarang banyak yang tidak bisa membaca Al Qur’an, meskipun banyak ditemukan methode praktis belajar membaca Al Qur’an. Namun kenyataan di lapangan, tidak sedikit orang yang mengaku muslim, tapi tidak bisa membaca Al Qur’an dan tidak mau berusaha belajar membacanya, mungkin karena kesibukannya dan cintanya terhadap jabatan dan harta, atau karena gengsi dan malu, jika ia seorang manager, direktur, atau pejabat harus belajar pada seorang ustadz yang tidak memiliki jabatan (duniawi).
Kalau kita berbicara jujur, memang dengan maraknya metode praktis belajar  Al Qur’an akhir-akhi ini, banyak umat Islam yang menyadari pentingnya membaca Al Qur’an dan mereka yang sadar itu mau belajar. Namun di sisi lain, masih banyak yang belum sadar, terutama di kota-kta besar, utamanya lagi mereka yang sibuk dengan berbagai urusan, pekerjaan dan jabatan.
Kalau dievaluasi sedikit lebih jauh, dari sekian banyak umat Islam yang sudah mampu membaca, berapa persen yang bisa membaca dengan baik, fashih, dan tepat sesuai ilmu tajwid, dan berapa persen yang mampu memahami ayat2 yang mereka baca. Lebih dalam lagi, berapa persen yang mampu memahami tafsirnya dan dapat mengamalkannya ? Sunggu umat Islam sekarang ini masih jauh dari ajaran Islam yang sempurna, universal dan komprehensif itu.
2.Bahasa Arab.
Mereka punya program yang matang untuk membuat umat Islam tidak senang terhadap bahasa Arab. Mengapa bahasa Arab yang mereka jadikan sasaran ? Karena mereka tahu, bahwa sumber-sumber asli ajaran dan hukum Islam adalah berbahasa Arab, mulai dari Al Qur’an, Al Hadits, maupun kitab-kitab karya ulama’ salaf. Bahkan mereka, lewat para orientalis dan tokoh-tokoh sekuler mempropagandakan bahwa umat Islam tidak perlu lagi mempelajari Islam lewat bahasa Arab, karena sekarang banyak buku terjemahan. Sehingga pemahaman ummat tentang Islam semakin dangkal.
Lebih ironis lagi, bahwa umat Islam kini lebih bangga dengan bahasa Inggris daripada bahasa agama mereka. Mungkin karena bahasa Arab tidak bisa digunakan sebagai modal mencari kerja, atau karena generasi muslim saat ini sudah terlalu jauh terpengaruh oleh budaya Barat yang menyesatkan.
Sebenarnya Rasulullah SAW, 14 abad yang lalu telah memberi lampu kuning mengenai hal itu. Perhatikan sabda beliau berikut :
لتتبعن سنن الذين من قبلكم شبرا بشبر، حتى لو دخلوا جحر ضب
لدخلتموه. قالوا : اليهود والنصارى ؟ قال : فمن؟
“Sungguh kamu akan mengikuti langkah-langkah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga, seandainya mereka masuk ke dalam liang biawak, maka sungguh kamu akan mengikuti mereka juga”. Para sahabat bertanya : “Apakah mereka Yahudi dan Nasrani?” Rasulullah menjawab dengan nada bertanya : “Siapa lagi?”. (H.R. Bukhari, Muslim).

Hadirin  jama’ah Jum’ah yang berbahagia
Kaum wanita juga menjadi sasaran empuk program penghancuran umat yang mereka canangkan. Karena mereka tahu, bahwa  wanita  dalam  Islam  merupakan tiang  negara,  maka kaum wanita mereka hancurkan. Lewat propaganda yang mereka kemas rapi dan indah, dengan dalih emansipasi, persamaan hak, mengangkat harkat dan martabat wanita dll, kaum wanita ditelanjangi dan diobral murah. Hampir semua iklan televisi memanfaatkan wanita. Bahkan yang tidak ada hubungannya dengan wanita sama sekali pun, iklannya memamerkan aurat wanita. Bahkan mereka punya program yang sangat mengerikan, yaitu gerham (gerakan hamilisasi). Yakni pemuda mereka ditugasi untuk berpacaran dengan gadis muslimah, dan dengan rayuan gombalnya supaya gadis itu menyerahkan keprawanannya.  Sehingga akhirnya si gadis dihadapkan pada 2 pilihan, terpaksa menjadi istrinya dan rela meninggalkan Islam, atau harus melahirkan anak tanpa bapak.
Dunia pendidikan juga mereka serang, sementara para guru yang muslim tidak menyadarinya. Dengan dalih mengejar target, siswa-siswi dibebani dengan banyak kegiatan ekstra. Sehingga mereka tidak memiliki waktu cukup untuk istirahat, lebih jauh lagi, agar mereka tidak sempat belajar agama dan mematikan madrasah diniyah yang masuk sore, yang notabene siswanya merangkap di sekolah umum dan madrasah atau TPQ. Akibatnya, TPQ atau madrasah jadi korban. Kalau ada kegiatan sekolah, terpaksa anak tidak masuk TPQ atau madrasah sore.
Maka dari itu, lewat khutbah ini kami mengajak, agar kita semua menyadari kondisi umat yang demikian itu, lalu berupaya agar generasi muslim di masa-masa mendatang bisa lebih baik dan lebih berkualitas, baik iman dan Islamnya, maupun ilmu pengetahuan dan teknologinya. Yakni, di samping pendidikannya di sekolah, pendidikan agama dan akhlaknya harus kita perhatikan betul, agar mereka menjadi generasi yang shaleh dan shalihah, berbakti kepada orang tua, bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
إن الله سبحانه وتعالى يقول، وبقوله يهتدي المهتدون، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم "الله ولي الذين آمنوا يخرجهم من الظلمات إلى النور والذين كفروا أولياؤهم الطاغوت يخرجونهم من النور إلى الظلمات، أولئك أصحاب النار هم فيها خالدون.
أقول قولي هذا وأستغفرالله لي ولكم، ولسائرالمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات واستغفروه، إن الله غفور رحيم، وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين.

Profil Ponpes Alhikam Pati

Pondok Pesantren Terpadu “Al-Hikam” Pati adalah lembaga pendidikan keagamaan, sosial dan kewira-usahaan, yang bersifat independent, dan tidak berada di bawah naungan organisasi apapun.
Pondok Pesantren Wirausaha “Al-Hikam” lahir dari semangat keikut sertaan membangun kecerdasan dan kemandirian bangsa melalui kegiatan pendidikan pondok pesantren yang tidak hanya membekali para santri dengan ilmu pengetahuan dan pengamalan keagamaan saja, akan tetapi juga membekali mereka dengan jiwa entrepreneur beserta ketrampilan wirausaha sekaligus. Dengan demikian pondok pesantren berharap agar setelah para santri menyelesaikan pembelajaran di Pindok Pesantren ini, memiliki jiwa dakwah Islamiyah, mampu berwirausaha dan mandiri.
Ponpes ini didirikan oleh umat Islam, yang tergabung dalam yayasan Al-Haqq, yang telah mengawali dengan berbagai macam kegiatan sosial yang telah dilakukan sejak tahun 2005. Ponpes ini berprinsip dari ummat, oleh ummat, untuk ummat.

1.    V  I  S  I
Menjadi lembaga pendidikan terkemuka yang mampu mencetak kader dakwah Islam yang beriman, bertaqwa, berilmu, beramal, berakhlak mulia, berbudaya dan berjiwa wirausahawan yang mandiri dan profesional.
 
2.    M I S S I
1.    Mengupayakan terbentuknya masyarakat muslim yang beriman, bertaqwa, berilmu, beramal, berakhlaq mulia, berbudaya dan berjiwa wira-usaha.
2.    Membekali para generasi muda muslim dengan ilmu pengetahuan keagamaan  dan kewira-usahaan.
3.    Meningkatkan kwalitas pemahaman ilmu dan pengamalan agama di kalangan masyarakat muslim
4.    Meningkatkan kwalitas kesadaran budaya Islami di kalangan masyarakat sebagai pilar dan filter terhadap dampak negative arus globalisasi.
5.    Meningkatkan kesadaran budaya produktif dan mengurangi konsumtif di tengah kehidupan masyarakat.

3.    T U J U A N
Tujuan yang ingin dicapai adalah menyiapkan kader dakwah Islam yang beriman, bertaqwa, berilmu, beramal, berakhlak mulia, berbudaya dan berjiwa wirausahawan yang mandiri dan profesional yang siap terjun ke masyarakat untuk mewujudkan terbentuknya masyarakat muslim yang beriman, bertaqwa, berilmu, beramal, berakhlaq mulia, berbudaya, produktif dan berjiwa wira-usaha.
Untuk mendukung tujuan ini maka akan dikembangkan jaringan usaha antar alumni dan pengusaha mitra yang memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan umat Islam.
 
4.    PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN 
1.    Lama pembelajaran 2 tahun (4 semester). Untuk santri Yatim/Dhu’afa yang bersekolah ditambah dengan lama masa sekolah.
2.    Kurikulum pembelajaran : Perpaduan kurikulum Pondok Pesantren Salafiyah, Tarbiyah dengan pendidikan kewira-usahaan.
3.    Tenaga pendidik : Kyai, Ustadz, Akademisi dan Praktisi Entrepreneur.

5.    KONSEP PENDIDIKAN
Setelah melalui studi banding dan berbagai kajian, konsep pendidikan Pesantren Wirausaha Al-Hikam dirancang dengan mengacu pada 3 pilar pembentukan pribadi yang utuh yaitu yang Profesional dalam pembuatan keputusan, Mandiri dalam menentukan sikap dan Berkepribadian dakwah Islam.
Konsep ini disusun dengan bersandarkan pada pemahaman bahwa tujuan pendidikan Islam pada hakekatnya adalah mencerdaskan akal dan pembentukan jiwa yang islami. Oleh sebab itu, hasil pendidikan yang menjadi tujuan dari Al-Hikam adalah pribadi komprehensif seperti tercermin dalam diri beberapa sababat Rosulullah SAW yang merupakan pengusaha sukses yang berkepribadian dakwah Islam.
Metode Pembelajaran  :
1.     Muhadhoroh (ceramah)
2.     Ta’lim bil lu’bah (simulasi/games)
3.     Halaqoh (mentoring)
4.     Nadwah (diskusi/dialog)
5.     Tathbiqiyyah (praktikum)
Semua kegiatan keseharian yang berdasarkan aktivitas, dengan dibimbing oleh mudabbir/fasilitator.

6.    MATERI PENDIDIKAN
1)    Materi Kuliah Diniyah (PJ: Mudir)
a.    Aqidah Akhlaq       
b.    Al-Qur’an
c.    Hadits   
d.    Fiqh   
e.    Tahfidzul Qur’an   
2)    Materi Kuliah Skill (PJ: Mudir/Wakil Mudir)
a.    Bahasa Arab   
b.    Baca Kitab Kuning   
c.    Bahasa Ingris   
d.    Komputer   
3)    Materi Kuliah Entrepreneur (PJ: Bp. Henry Purwanto, S.H.)
a.    Leadership
b.    Entrepreneurship
c.    Entreprener lifeskill
d.    Praktikum wirausaha
4)    Materi Attitude (PJ: Mudir/Wakil)
a.    Sholat Fardu berjamaah
b.    Sholat Tahajjud
c.    Sholat Dhuha
d.    Shaum Sunah Senin dan Kamis
e.    Tadarus dan Talaqqi Al Qur’an
f.    Kebersamaan/teamwork/jama’ah
g.    Kedisiplinan dan kebersihan
5)    Materi Pendukung (PJ: Founder)
a.    Mabit
b.    Tadabbur alam
c.    Rihlah Ilmiyah/Study Banding
d.    Baksosmas
 
7.    STRATEGI
    Out Sourching
Bermitra dengan tenaga ahli dari luar Al-Hikam yang memiliki keahlian spesifik.
    Aliansi Strategis :
Menggandeng lembaga lain untuk bekerjasama.
    Fokus :
Memfokuskan diri pada kegiatan yang mendukung visi, misi dan tujuan.
    Optimalisasi Sumberdaya :
Mengoptimalkan segala sumberdaya untuk mencapai visi, misi dan tujuan.
    Self Financing :
Membiayai sendiri segala kebutuhan operasional pendidikan dari bisnis-bisnis yang dilakukan Al-Hikam sehingga dapat membebaskan segala biaya pendidikan.
    Purnabakti :
Memberikan kesempatan pada alumni untuk melaksanakn purnabakti di unit bisnis milik Al-Hikam atau mendirikan unit bisnis sendiri dengan permodalan dari Al-Hikam.
    Simbiosis Mutualistis :
Menggalang kerjasama yang saling menguntungkan dengan masyarakat.

8.    KERJASAMA
Terkait pelatihan kewira-usahaan, Pondok Pesantren bekerjasama dengan berbagai pihak, baik perorangan, lembaga resmi pemerintah maupun swasta.
 

9.    SUMBERDANA
Untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan Ponpes Al-Hikam pada awal pendirian ini maka diperlukan pembiayaan yang didapatkan dari :
1.    Donatur tetap Yayasan Al-Haqq
2.    Donatur tidak tetap Yayasan Al-Haqq
3.    Donatur khusus Ponpes Al-Hikam
4.    Sumberdana lain yang halal dan tidak mengikat
Insya-Alloh dalam waktu yang tidak lama Ponpes Al-Hikam mampu memiliki usaha yang dapat menopang berjalannya Ponpes Al-Hikam.

10.    PENUTUP
Demikian rencana kegiatan ini, semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua, dan mudah-mudahan apa yang menjadi upaya kita diberikan kemudahan dan keberhasilan. Kami mengundang semua pihak untuk turut serta menyumbangkan segala sesuatu, baik pikiran, tenaga ataupun materi. Kami senantiasa menerima dengan tangan terbuka. Atas bantuannya, kami hanya dapat berdo’a, semoga Allah SWt menggantinya dengan berlipat ganda.